Minggu, 30 September 2012

MERUBAH CRT MONITOR MENJADI CRT TV



Saat merakit tv cina atau saat mengganti CRT tv dengan CRT monitor, kita akan menemui kendala, dimana CRT monitor tidak dapat langsung di pasang, di karenakan perbedaan impedensi pada rangkaian defleksi horizontal, jika kita memaksa untuk memasangkanya maka berakibat fatal dengan rusaknya transistor horizontal, hal ini di karenakan nilai impedensi CRT monitor lebih rendah (0,2 ohm – 0,6 ohm) dibanding impedensi CRT tv (0,6 ohm – 1,8 ohm), sehingga beban transistor horizontal menjadi berat dan akhirnya rusak, untuk dapat di pasang di mesin tv, maka kita harus merubah rangkaian defleksi horisontalnya.
Tapi sebelum kita melakukan pekerjaan ini ada yang perlu di perhatikan : Jangan merubah atau melepas komponen gelang static konvergensi di leher CRT, karena jika telah berubah maka kita akan sulit untuk menyetel ulang posisinya,.setelan ini sangat penting untuk hasil gambar yang bagus pada CRT monitor, dikarenakan jumlah pixel CRT monitor lebih banyak di bandingkan CRT tv.
Pertama yang perlu kita kerjakan adalah memperhatikan susunan perkabelan dari bagian horisontal yoke, biasanya defleksi horizontal disusun parallel dan ada rangkaian tambahan di bagian yoke monitor (rangkaian konvergensi dynamic dan rangkaian pincushion)
                                                  gambar. 1 : skema awal sebelum dirubah
Rubah susunan bagian defleksi horisontal ini yang awalnya di susun secara pararel menjadi susunan seri. dengan melepaskan semua titik sambung pada masing-masing terminal defleksi horizontal, pada gambar.1 diatas di tandai titik merah, untuk bagian vertikal tak perlu di rubah, lepas semua perkabelan yang di tandai titik merah, ambil ujung-ujung kabel spool inti dari gulungan horisontal, maka kita akan mendapatkan empat buah ujung line kabel dari bagian horisontal ini, dua di kiri dan dua di kanan, ukur dengan AVO meter untuk menandakan masing masing spool : spool A ( di gambar1 dan 2 berwarna merah ) dan spool B (  di gambar 1 dan 2 berwarna biru )
                                                      gambar. 2 : Skema setelah di rubah

Sambungkan salah satu ujung dari spool A sebelah kiri ke ujung spool B sebelah kanan. pada gambar.2 diberi tanda titik merah, dan sisa dari dua ujung yang tidak disambung adalah titik untuk terminal ke mesin tv. berikutnya ukur nilai resistansi dari horisontal yoke yang telah kita rubah ini dengan AVO meter, yang nilai seharusnya kisaran antara 0,6 ohm - 1,8 ohm, untuk hasil yang akurat sebaiknya gunakan AVO meter digital, jika hasil pengukuran sudah tercapai, maka CRT siap di gunakan.
Apabila ukuran resistansi dari horisontal yoke ini masih terlalu rendah biasanya terjadi pada yoke monitor SVGA atau yoke monitor 17″ keatas atau juga yoke monitor Flat, maka diperlukan komponen tambahan, yaitu trafo yoke Wansonic, trafo ini mudah di dapatkan di toko-toko elektronik 
Petunjuk pemasangan trafo yoke Wansonic telah disertakan di dalam kemasan trafo jika kita membeli baru, tapi jika kita punya yang bekas dan petunjuk pemasangan telah hilang, maka silahkan juga di baca petunjuk pemasanganya di bawah ini :
                                          gambar. 3 : Skema pemasangan trafo yoke Wansonic


  1. Hubungkan kabel dari pin horizontal di kaki kolektor transistor horizontal ( pada tv cina biasanya berwarna merah) ke titik terakhir pada trafo yoke Wansonic, kadang pin nomer 6 kadang juga nomer 7 tergantung trafo yang anda punya.
  2. Hubungkan kabel pin horizontal yang satunya dari chasis tv ke kaki nomor 1 trafo yoke Wansonic dan langsung di sambungkan ke salah satu  terminal yoke horizontal di CRT.
  3. Hubungkan kabel dari yoke horisontal di CRT ke salah satu pin di trafo yoke Wansonic (pin 1,2,3,4,5,6) untuk menyesuaikan lebar gambar.
Jikasemua telah selesai maka CRT siap di pasangkan.

Sabtu, 29 September 2012

PENYEBAB TRANSISTOR HORISONTAL MATI SEKETIKA



Kerusakan yang paling sering di temui dalam service tv adalah kerusakan pada transistor horizontal atau transistor HOT (horizontal output transistor), efek dari kerusakan transistor HOT ini biasanya tv tidak nyala atau hanya standby, adapula pada sebagian tv yang masih mengeluarkan suara tapi layar tidak menampilkan gambar, dan efek-efek yang lain yang pada intinya flyback tidak akan bekerja.
Jika kita menemukan kerusakan pada transistor HOT maka tinggal melepas dan menggantikanya dengan yang baru, tapi adakalnya setelah kita ganti dan beberapa saat dinyalakan Transistor HOT mati kembali. Hal ini cukup membuat pusing juga memakan waktu dan biaya.

Penyebab transistor HOT mengalamai mati seketika ada 2 hal :

1.      Kapasitor Resonan rusak
Kapasitor resonan atau yang biasa disebut capasitor safety adalah kapasitor dumper yang terdapat pada kaki kolektor transistor HOT, kapasitor resonan dipasang untuk meredam tegangan kejut yang dihasilkan oleh trafo flyback, dengan cara meyerap tegangan trafo flyback untuk diisikan ke kapasitor, kapasitor ini umumnya mempunyai tegangan kerja 1,6 KV ( 1600V ), jika kapasitor ini rusak ( short, kapasitannya menurun atau solderanya kendor/terlepas) maka tidak ada lagi yang menyerap tegangan kejut tersebut sehingga meyebabkan transistor HOT rusak seketika. untuk mengetahui Tegangan Kejut ini dan efeknya dapat klik di sini

2.      Flayback Short (konslet) pada kumparan primernya
Transistor HOT pada kondisi normal akan dilalui arus yang besarnya dibatasi oleh "reaktansi induktif" kumparan primer flyback. Jika kumparan primer flyback short (konslet), maka tidak ada lagi yang membatasi arus ini, mengakibatkan transistor HOT akan kelebihan beban sehingga dapat mati seketika.
Keruskan flyback pada bagian sekunder dan kerusakan pada kumparan defleksi horisontal (yoke) juga dapat menyebablan transistor HOT rusak, tetapi umumnya tidak meyebabkan mati seketika.

Dari uraian diatas maka sebelum mengganti transistor HOT, sebaiknya lakukan pemeriksaan sebagai berikut
  • Periksa solderan dan nilai kapasitansi kapasitor resonan dengan kapasitan-meter. (sulit dilakukan dengan multitester biasa).
  • Periksa kumparan primer trafo flyback ( kaki kolektor dengan graund) menggunakan multitester posisi X1, tanpa harus melepas flayback dari papan board. dalam kondisi normal jarum multitester tidak bergerak.jika jarum bergerak maka di pastikan trafo flyback rusak ( short)
  • Periksa apakah kumparan defleksi (yoke) bagian horisontal tidak short. Periksa dengan multitester seperti memeriksa trafo flyback, sehingga tidak perlu melepasnya.  
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengecek kerusakan :
  • Pasang transistor HOT yang baru.
  • Putus jalur hubungan antara pin- flyback dengan kolektor transistor HOT. 
  •  Pasangkan bohlam lampu 100W antara pin-flyback dengan kolektor transistor HOT 
  •  Nyalakan pesawat tv sehingga lampu akan menyala.
  • Atur VR screen pada posisi maksimal dan periksa tegangan pada screen.
  • Jika tidak ada tegangan pada screen berarti ada masalah dengan rangkaian (missal flyback rusak)     
  • Jika tegangan pada screen tinggi (200v lebih) kemungkinan kapasitor resonan rusak 
  • Jika tegangan pada screen kurang dari 150v kemungkinan tidak ada masalah. Maka lampu dapat di lepas dan kolektor transistor HOT dapat disambungkan kembali. Service selesai.

TEGANGAN KEJUT PADA TRAFO FLYBACK TV

Sebelum pembahasan dimulai, kita adakan dulu percobaan berikut :
Siapkan Trafo 1A dan 2 buah batrai 1,5V di rangkai seri yang di dua kutubnya di beri kabel yang telah di kupas pada ujung-ujungnya, pegang kedua ujung kabel yang dikupas, tempelkan ke kumparan primer dari trafo yang bertuliskan 0v dan 220v, lalu lepaskan dari trafo dengan tangan kita masih memegang kabel, apa yang anda rasakan? kita akan merasa tersengat aliran listrik walau sangat singkat, lalu timbul pertanyaan darimana sengatan ini berasal, sedangkan nilai tengan batrai hanya 3V.

Semua inductor ( kumparan/trafo/lilitan) bila dilewati arus DC (arus searah) kemudian arus di putus, maka arus akan hilang dengan menimbulkan tegangan yang besarnya bisa berpuluh-puluh kali lipat dari tegangan semula, tegangan ini di sebut dengan tegangan Induksi Diri (self induction), yang mempunyai waktu sangat singkat, tegangan inilah yang kita rasakan sebagai tegangan kejut.

Prinsip ini di gunakan dalam coil sepeda motor maupun mobil, sebagai alat putus-sambungnya menggunakan platina atau cdi, prinsip ini pula di gunakan dalam membuat alat setrum ikan.

Sebagai sebuah trafo maka flyback juga sudah pasti mempunyai induksi diri, lalu apa dampak dari induksi diri yang di hasilkan dari flyback pada sebuah tv?

Kalau dalam coil sepeda motor ataupun alat setrum ikan tegangan induksi diri ini mempunyai kegunaan, maka berbeda pada flyback, justru tegangan induksi diri ini mengakibatkan kerusakan yang cukup fatal. sehingga tegangan ini perlu di hilangkan.

Dalam kondisi normal, transistor HOT menerima 2 macam tegangan :
  1. Tegangan DC B+ yang besarnya berkisar 90V sampai 120V (berbeda-beda tergantung dari pabrik pembuat tv).
  2. Tegangan berbentuk pulsa-pulsa yang pulsa-pulsanya di hasilkan dari rangkaian atau ic oscilator, yang tegangan ini besarnya  mencapai puluhan kali dari tegangan B+, karenanya transistor HOT harus mampu menerima tegangan minimal 1500v
Kumparan primer trafo flyback yang di lalui arus berbentuk pulsa-pulsa on-off dengan frekuensi tinggi ini menghasilkan tegangan kejut yang besarnya mencapai ribuan Volt, karena tegangan ini mengganggu maka harus diredam dengan kapasitor resonan yang di letakan di kaki kolektor transisstor HOT, kerja dari kapasitor resonan ini meredam tegangan kejut dengan cara menyerap teganghan tersebut untuk diisikan ke dalam kapasitor resona.

Jika kapasitor ini rusak (putus pada solderan / kaki kapasitor , terbakar atau nilai kapasitannya menurun) maka tegangan induksi diri dari trafo flyback tidak ada yang meredam sehingga tegangan kejut puluhan ribu volt akan di terima oleh kaki kolektor transistor HOT dan sebagai akibatnya transistor HOT akan mati seketika.

Jika transistor HOT masih tahan bekerja hingga beberapa puluh detik saja, maka dapat mengakibatkan :
  • Tegangan keluaran dari flyback seperti heater, screen, tegangan anoda (HV), tegangan video (180v), dll akan naik, sehingga membuat rusak komponen yang menerima tegangan dari flyback.
  • Jika pesawat dilengkapi dengan X-ray protector maka protector akan aktif bekerja.
  • Raster sedikit menyempit kiri-kanan (horisontal) akibat dari tegangan anoda (HV) yang naik, sehingga elektron sulit di belokan oleh kumparan defleksi (yoke).
  • Terjadi loncatan internal tegangan tinggi didalam flyback yang merusak flyback itu sendiri dapat berupa terbakar atau bocor dan merusak kapasitor tegangan tinggi internal yang ada didalam flyback
  • Ada kemungkinan dapat merusak tabung gambar, akan timbul loncatan api didalam tabung, dapat di lihat diantara filamen-filamen tabung.
Jika nilai kapasitor resonan diperbesar dengan cara di ganti atau ditambah dengan paralel, maka akan mengakibatkan :
  • Tegangan tinggi anoda (HV) drop sehingga kecepatan sinar elektron dari katode ke arah anoda (layar) menurun, menyebabkan kecerahan gambar juga menurun.
  • Sinar elektron jadi lebih mudah untuk dibelokkan oleh kumparan defleksi (yoke) sehingga raster akan mengembang lebih lebar baik vertikal maupun horisontal.